Forecasting
Pengertian forecasting yaitu suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian dimasa depan dengan menggunakan refrensi data-data dimasa lalu. Bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut. Forecasting juga merupakan dasar yang mempengaruhi semua keputusan unit bisnis baik pada tingkat produksi, jumlah inventory, personnel dan fasilitas.
Manfaat dan kegunaan:
> Sebagai alat bantu untuk merencanakan yang efektif dan efisien
> Untuk menetapkan kebutuhan sumber daya pada masa yang akan datang
> Untuk membuat suatu keputusan yang tepat
Jenis-Jenis Forecasting
Berdasarkan waktu forecasting (peramalan) dapat dibagi menajadi tiga jenis, yaitu:
- Peramalan jangka pendek; Yang mencakup waktu kurang dari 3 bulan (<3bln). misalnya peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, tingkat produksi dan penugasan karyawan.
- Peramalan jangka menengah; Yang mencakup waktu antara 3 - 18 bln. Misalnya peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
- Peramalan jangka panjang; Yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18 bln (>18bln). Misalnya peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi dimasa depan, yaitu:
- Peramalan Ekonomi (economic forecast); Peramalan ini menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, pertumbuhan penduduk dan indikator perencanaan lainnya.
- Peramalan Teknologi (technological forecast); Peramalan ini memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.
- Peramalan Permintaan (demand forecast); adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta system penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
Terlepas dari sistem yang digunakan oleh perusahaan, setiap perusahaan akan menghadapi beberapa kenyataan, antara lain:
- Peramalan yang jauh dari perkiraaan (tidak pas); Hal ini berarti faktor luar yang tidak dapat kita duga sering mempengaruhi ramalan, perusahaan harus memberikan kelonggaran untuk kenyataan yang tidak pas ini.
- Mengasumsikan bahwa sistem teknik akan tetap stabiil; Beberapa perusahaan membuat peramalan secara otomatis menggunakan computer dengan software peramalan dan hanya mengawasi produk yang mempunyai permintaan tidak menentu.
- Peramalan keseluruhan lebih akurat daripada peramalan produk individu, Misalnya: Memperkirakan penjualan mobil Totoya (merek), bukan memperkirakan Mobil agya, rush, innova, dll.
Berdasarkan jenis data yang diramal, dibagi menjadi 2 jenis:
- Peramalan Kualitatif; Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya, karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti: pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat ahli dan survey konsumen.
- Peramalan kuantitatif; Yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada masa lalu. Hasil peramalan dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. penggunaan metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula. Teknik pendekatan secara kuantitatif terdiri dari:
- Naive approach
- Moving averages and Weight moving Averages
- Exponential Smoothing
- Trend projection
- Linier regression
Tidak ada komentar:
Posting Komentar