Minggu, 25 November 2018

Contoh Forecasting Kuantitatif


Naive Approach
Yaitu suatu metode peramalan yang sangat sederhana, yang hanya menggunakan data nilai actual periode sebelumnya sebagai perkiraan di periode ini dan begitu seterusnya. Peramalan pada periode berikutnya hanya berupa (t+1) akan sama dengan data di periode ini.
Contoh:







Moving Averages
Yaitu suatu metode peramalan yang menghitung rata-rata suatu nilai runtut waktu dan kemudian digunakan untuk memperkirakan nilai pada periode selanjutnya. Metode ini umumnya digunakan untuk data yang bersifat strabil atau data yang tidak berfluktuasi dengan tajam.
Contoh:












Weight Moving Averages
Yaitu metode untuk menghitung data masa depan/periode mendatang dengan menjumlahkan data-data masa lampau yang telah diberikan bobotnya masing-masing, alasannya karena pengaruh data yang lebih baru akan lebih berpengaruh pada data keadaan dimasa mendatang sehingga bobot yang diberikan pada data terbaru tentunya haruslah lebih besar dari data sebelumnya. Metode ini akan efektif apabila digunakan permintaan pasar terhadap produk diasumsikan stabil sepanjang waktu.
Contoh:















Exponential Smoothing
Yaitu Suatu metode peramalan rata-rata bergerak yang memberikan bobot secara exponential atau bertingkat pada data-data terbarunya sehingga data-data terbaru akan mendapatkan bobot yang lebih besar.
New forecast = Last period’s forecast + α (last period’s actual demand – last period’s forecast)
Contoh:













Akurasi-akurasi peramalan (Common measures of error)
Model-model peramalan yang dilakukan kemudian divalidasi menggunakan sejumlah indicator. Indicator-indicator yang umum digunakan adalah:
Mean Absolute Deviation (MAD)
Mengevaluasi metode peramalan dengan menggunakan jumlah dari kesalahan-kesalahan yang absolute dan mengukur ketepatan ramalan dengan merata kesalahdugaan. Metode ini berguna ketika mengukur kesalahan ramalan dalam unit yang sama sebagai deret asli.
a.     Mean Squared Error (MSE)
Untuk mengevaluasi metode peramalan masing-masing sisa dikuadratkan. Kemudian dijumlahkan dan ditambahkan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan tersebut dikuadratkan, Metode ini menghasilkan kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil tetapi kadang menghasilkan perbedaan besar.
a.     Mean Absolute Percentage Error
Dihitung dengan menggunakan kesalahan absolute pada tiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata untuk periode itu. Kemudian merata-rata kesalahan persentase absolute tersebut. pendekatan ini berguna ketika ukuran atau besar variable ramalan itu penting dalam mengevaluasi ketepatan ramalan dan metode ini mengindikasi seberapa besar kesalahan dalam meramal yang dibandingkan dengan nilai nyata.

Exponential Smoothing with Adjustment
Contoh:

















Trend Projection
Yaitu suatu metode peramalan serangkaian waktu yang sesuai dengan garis trend terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian di proyeksikan kedalam peramalan dimasa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang.
Rumus :
            Y = a + bX
Keterangan:
y          = Variable yang diprediksi
a          = Konstanta
b          = Kemiringan garis regresi
x          = Variable bebas (waktu)

dengan metode kuadrat terkecil (Metode Least Square)
Contoh:












Linier Regression
Yaitu Variasi musiman dalam data (Seasonal variations in data):
Model musiman multiplikatif dapat memodifikasi data trend untuk mengakomodasi variasi permintaan musiman/The multiplicative seasonal model can modify trend data to accommodate seasonal variations in demand:
1.   Mencari permintaan musiman rata-rata untuk setiap musim/Find average historical demand for each season
2.   Hitung indexs permintaan rata-rata untuk setiap musim/Compute the average demand index for each season
3.     Memperkirakan permintaan total di tahun yang akan datang/Estimate next year total demand
4.   Bagilah perkiraan total permintaan ini berdasarkan indeks musiman untuk musim itu/Divide this estimate of total demand by the seasonal index for that season

Rumus:

Seasonal index = Average 2003-2005 monthly demand
                                   Average monthly demand

Contoh:










Apa itu Forecasting ??


Forecasting

Pengertian forecasting yaitu suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian dimasa depan dengan menggunakan refrensi data-data dimasa lalu. Bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut. Forecasting juga merupakan dasar yang mempengaruhi semua keputusan unit bisnis baik pada tingkat produksi, jumlah inventory, personnel dan fasilitas.
Manfaat dan kegunaan:
> Sebagai alat bantu untuk merencanakan yang efektif dan efisien
> Untuk menetapkan kebutuhan sumber daya pada masa yang akan datang
> Untuk membuat suatu keputusan yang tepat


Jenis-Jenis Forecasting

Berdasarkan waktu forecasting (peramalan) dapat dibagi menajadi tiga jenis, yaitu:
  • Peramalan jangka pendek; Yang mencakup waktu kurang dari 3 bulan (<3bln). misalnya peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, tingkat produksi dan penugasan karyawan.
  • Peramalan jangka menengah; Yang mencakup waktu antara 3 - 18 bln. Misalnya peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
  • Peramalan jangka panjang; Yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18 bln (>18bln). Misalnya peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi dimasa depan, yaitu:
  • Peramalan Ekonomi (economic forecast); Peramalan ini menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, pertumbuhan penduduk dan indikator perencanaan lainnya.
  • Peramalan Teknologi (technological forecast); Peramalan ini memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.
  • Peramalan Permintaan (demand forecast); adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta system penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
Terlepas dari sistem yang digunakan oleh perusahaan, setiap perusahaan akan menghadapi beberapa kenyataan, antara lain:
  • Peramalan yang jauh dari perkiraaan (tidak pas); Hal ini berarti faktor luar yang tidak dapat kita duga sering mempengaruhi ramalan, perusahaan harus memberikan kelonggaran untuk kenyataan yang tidak pas ini.
  • Mengasumsikan bahwa sistem teknik akan tetap stabiil; Beberapa perusahaan membuat peramalan secara otomatis menggunakan computer dengan software peramalan dan hanya mengawasi produk yang mempunyai permintaan tidak menentu.
  • Peramalan keseluruhan lebih akurat daripada peramalan produk individu, Misalnya: Memperkirakan penjualan mobil Totoya (merek), bukan memperkirakan Mobil agya, rush, innova, dll.
Berdasarkan jenis data yang diramal, dibagi menjadi 2 jenis:
  1. Peramalan Kualitatif; Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya, karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti: pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat ahli dan survey konsumen.
  2. Peramalan kuantitatif; Yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada masa lalu. Hasil peramalan dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. penggunaan metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula. Teknik pendekatan secara kuantitatif terdiri dari:

    • Naive approach
    • Moving averages and Weight moving Averages
    • Exponential Smoothing
    • Trend projection
    • Linier regression

Pasar Keuangan

Jenis-Jenis Pasar


Orang dan organisasi yang ingin meminjam uang akan dipertemukan dengan mereka yang memiliki kelebihan dana di pasar-pasar keuangan (financial markets). Setiap pasar akan menangani jenis instrumen yang berbeda dilihat dari segi waktu jatuh tempo instrumen tersebut dan aktiva yang menjaminnya. Pasar-pasar yang berbeda juga melayani berbagai jenis nasabah atau beroperasi dibagian-bagian suatu negara yang berlainan. Karena alasan-alasan tersebut maka seringkali akan lebih mudah jika kita mengklasifikasikan pasar menurut keragaman dimensinya sebagai berikut:
  1. Pasar aktiva vs Pasar aktiva keuangan: Pasar aktiva adalah pasar berwujud/nyata yaitu pasar untuk produk-produk seperti gandum, mobil, real estate, komputer dan mesin. Pasar aktiva keuangan adalah pasar yang berhubungan dengan saham, obligasi, wesel, hipotek dan klaim-klaim atas aktiva nyata lainnya, sekaligus dengan sekuritas derivatif yang nilainnya ditentukan oleh perubahan yang terjadi pada harga aktiva-aktiva lainnya.
  2. Pasar Tunai vs Pasar Berjangka: Pasar tunai dimana pasar aktiva-aktiva dibeli atau dijual untuk pengiriman "on the spot" atau langsung. Pasar berjangka yaitu pasar dimana pihak-pihak yang terlibat setuju pada hari ini untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada suatu tanggal di masa depan.
  3. Pasar Uang vs Pasar Modal: Pasar uang (money market) adalah pasar untuk sekuritas utang jangka pendek yang sangat likuid. Pasar uang new york, London, dan Tokyo adalahh beberapa diantara pasar yang terbesar di pasar uang. Pasar modal (capital market) adalah pasar untuk saham-saham dan utang jangka panjang atau jangka menengah perusahaan. Bursa New York Stock Exchange dimana saham perusahaan terbesar AS di perdagangkan, adalah contoh utama dari sebuah pasar modal.
  4. Pasar Primer vs Pasar Sekunder: Pasar primer (primary market) adalah pasar dimana perusahaan-perusahaan mendapatkan modal baru. Pasar sekunder (secondary markets) adalah pasar dimana sekuritas yang telah ada dan beredar diperdagangkan diantara para investor. Pasar penawaran perdana (initial public offering - IPO) adalah turunan dari pasar primer. disini perusahaan melakukan "go public" dengan menawarkan saham-sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
  5. Pasar Privat vs Pasar Publik: Pasar privat (pasar tertutup), dimana transaksi dilakukan secara langsung diantara kedua belah pihak, sedangkan pasar publik (terbuka), dimana kontrak telah distandardisasi diperdagangkan melalui suatu pertukaran yang terorganisasi. Pinjaman bank dan penempatan melalui suatu pertukaran utang pribadi pada perusahaan asuransi adalah contoh dari transaksi pasar privat. 


Institusi Keuangan

Perpindahan modal yang terjadi diantara penabung dan mereka yang membutuhkan modal terjadi terjadi dalam 3 cara yang berbeda seperti:

  1. Perpindahan langsung uang dan sekuritas perpindahan terjadi ketika sebuah bisnis menjual saham atau obligasinya secara langsung kepada penabung, tanpa melalui institusi keuangan apapun. Bisnis kemudian memberikan securitasnya kepada penabung yang selanjutnya akan memberikan kepada perusahaan uang yang dibutuhkannya.
  2. Perpindahan tidak langsung yaitu melalui suatu badan perbankan investasi yang menjamin emisi atau penerbitan (underwrite) tersebut. Penjamin emisi bertindak selaku perantara dan memfasilitasi penerbitan securitas. perusahaan akan menjual saham dan obligasinya  kepada bank investasi yang kemudian akan menjual securitas yang sama kepada penabung.
  3. Perpindahan tidak langsung yaitu melalui suatu badan perantara keuangan seperti Bank dan Reksa dana. Disini perantara akan mendapatkan dana dari penabung dengan ditukarkan oleh sekuritasnya sendiri. Perantara kemudian menggunakan uang tersebut untuk membeli dan kemudian memiliki sekuritas bisnis.

Menemukan Masalah Penelitian

Literatur Review

Literatur Review sangat penting disemua proyek penelitian. Literatur Review adalah memilih dokumen yang tersedia baik publikasi atau non-publikasi untuk topik yang berisi informasi, ide data dan bukti tertulis untuk tujuan menjawab permasalahan penelitian. Kajian kritis literatur mempunyai banyak fungsi tergantung pendekatan penelitiannya. dalam kedua pendekatan penelitian baik induktif maupun deduktif, kajian literatur akan membantun mengembangkan kerangka konseptual atau teoritikal. Kerangka konseptual atau teoritikal mendiskusikan literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian. Temuan penelitian yang relevan, isu metodologi dan kesimpulan disajikan secara berkesinambungan sehingga penelitian temuan lama dan baru bahkan isu kontroversial jika relevan dibahas. Didalam riset deduktif (kuantitatif) literatur review akan membantu peneliti mengembangkan kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis. Sementara itu dalam riset induktif (kualitatif) peneliti tidak membangun kerangka pemikiran teoritis dan kajian literatur membantu peneliti memahami pengetahuan yang relevan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian.
Kajian kritis literatur memastikan bahwa variabel penting yang telah ditemukan masa lalu dan berdampak pada masalah penelitian yang ada diabaikan dan tidak dimasukan dalam penelitian sekarang. Kajian literatur memberikan peneliti kerangka pikir bagi dirinya untuk melakukan identifikasi dan definisi konsep yang relevan yang berhubungan dengan masalah penelitian dan menjelaskan bagaimana dan mengapa konsep yang relevan ini saling berhubungan. Adapun tujuan kajian literatur tergantung pendekatan penelitian yang dipilih dan pada umumnya kajian literatur memastikan bahwa :
  1. Usaha penelitian diposisikan relatif terhadap pengetahuan yang ada dan dibangun dengan pengetahuan yang ada.
  2. Seseorang tidak akan menghadapi risiko "reinventing the wheel" yaitu menghamburkan usaha untuk menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.
  3. Latar belakang masalah memungkinkan untuk melihat masalah dari sudut tertentu, untuk membentuk pemikiran dan pandangan terhadap topik penelitian.
  4. Peneliti mampu mengenalkan terminologi yang relevan dan memberikan arahan difinisi konsep dalam kerangka pemikiran teoritis.



Kerangka Pemikiran Teoritis

Yaitu menggambarkan kepercayaan tentang bagaiman suatu fenomena (variabel atau konsep) saling berhubungan (sebagai model) dan penjelasan mengapa kita percaya bahwa variabel-variabel ini saling berhubungan (Teori). keduanya baik model maupun teori mengalir secara logis dari dokumentasi riset sebelumnya proses pengembangan kerangka pemikiran teoritis meliputi:
  1. Pengenalan definisi konsep dan variabel
  2. Membangun model konseptual yang memberikan gambaran deskriptif teori
  3. Menemukan teori yang memberikan penjelasan hubungan antar variabel didalam model.

Konsep adalah Idea abstrak tentang objek, atribut, kejadian atau proses yang telah diberi nama seperti cantik, kepuasan kerja, komitmen organisasi. JIka anda seorang ahli teori organisasi dan menggambarkan suatu fenomena seperti perilaku supervisi, maka anda akan mengkategorikan kejadian empiris ini kedalam konsep. Jadi konsep adalah "building block" dan "Moral". Pada teori keuangan berupa konsep "Pendapatan nasional", Aktiva dan Inflasi. Konsep sebagai realitas abstrak yaitu dinyatakan dalam kata yang berkaitan dengan berbagai kejadian atau objek.
Penelitian dalam bidang bisnis dan akuntansi pada umumnya menggunakan dua tingkat abstraksi yaitu tingkat abstraksi konsep (atau proposisi) dan tingkat empiris variabel (dan hipotesis). pada tingkat empiris atau realitas kita memanipulasi objek atau kejadian. Seorang peneliti ahli organisasi menyatakan bahwa "karyawan tua lebih suka perbedaan reward daripada karyawan muda" disini melibatkan dua konsep yaitu umur karyawan dan preferensi reward merupakan pernyataan yang dibuat menjadi abstrak. Jika peneliti ingin menguji hipotesis maka Amir 19 tahun, Jono 45, dan Siti  62 dan karyawan lainnya ditanya tentang preferensi gaji, rencana pensiun dan tingkat kepuasan kerja. Mencatat umur karyawan dan mengobservasi pernyataan merek tentang preferensi yang terjadi pada tingkat empiris.

Variabel adalah Suatu konsep yang dapat diukur secara numerik. ada dua macam variabel dalam penelitian yaitu: 
  1. Variabel observed (manifest) dengan simbol "petak" adalah variabel yang secara langsung dapat diukur dengan data sekunder yang ada. Misalkan konsep kinerja maka dapat diukur dengan data sekunder yang ada. Misalkan konsep kinerja maka dapat diukur langsung dengan data laporan keuangan perusahaan yaitu dengan laba, ROA (return on asset). Likuiditas diukur dengan current ratio dan konsep inflasi diukur dengan Indeks Harga Konsumen.
  2. Variabel unobserved (laten) dengan simbol "ellips" , variabel ini tidak dapat diukur secara langsung dan perlu definisi operasional terlebih dahulu. Misalkan, Konsep cantik, konsep cantik masih abstrak sehingga perlu definisi apa yang dimaksud dengan cantik. Misalkan cantik dilihat dari wajahnya, orang ditanya untuk menjawab cantik dilihat dari wajah yaitu hidung, bulu, mata dan pipi dengan jawaban favorable atau unfavorable.


Sabtu, 24 November 2018

Hubungan Teori dan Penelitian

Deskriptif


Penelitian yang bertujuan deskriptif disebut dengan penelitian ekploratori dapat berupa sampel deskriptif seperti penelitian S1 Manajemen yang mengambil topik Sistem Pemasaran di Perusahaan X. Misalkan penelitian empiris yang menjelaskan sistem pemasaran perusahaan konglomerat abad 18 Ong Tian Ham di Semarang. Kita melihat bahwa perusahaan sudah tidak ada, jadi hanya dapat digali datanya lewat fakta sejarah. Pendekatannya lebih pada literature review fakta sejarah lalu peneliti menginterpretasikan fakta sejarah yang ada. Dapat pula menggunakan pendekatan etnography seperti penelitian induktif yang mempelajari budaya suku asmat di Papua. Jadi penelitian deskriptif yang dangkal dan studi kasus dikelompokan sebagai pendekatan deduktif atau kuantitatif, sementara pendekatan deskriptif yang dalam dan detail interpretif dan etnograrphy dikelompokan sebagai metode induktif atau penelitian kualitatif.


Eksplanatori

Penelitian eksplanatori bertujuan menjelaskan hubungan antar variabel yang telah ditetapkan sebagai variabel yang akan diteliti. Umumnya menggunakan uji hipotesa yang bersifat korelasi atau regresi. Korelasi adalah hubungan dua arah dan tidak melihat variabel mana yang menjadi penyebab, misalkan korelasi antara A dan B (A ke B, B ke A) dan regresi yaitu hubungan satu arah misalkan A berpengaruh terhadap B (A ke B). Misalkan penelitian dapat diperoleh melalui observasi empiris dilapangan. Misalkan kita mengamati pasar modal Indonesia selama tiga bulan dan berita koran memperlihatkan informasi sebagai berikut: Selama tiga bulan suku bunga bank naik, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga naik, tingkat inflasi naik, maka IHSG juga naik, tetapi jika kurs dollar naik, maka IHSG turun. Fenomena ini memerlukan penjelasan dan kita punya masalah penelitian  pengaruh variabel makro ekonomi  terhadap IHSG di pasar modal Indonesia. Dengan teori keuangan yang ada tugas kita menjelaskan (explain) hubungan antara variabel ekonomi makro dan IHSG.
Masalah penelitian juga dapat diturunkan dari hasil penelitian sebelumnya, Misalkan penelitian pengaruh partisipasi Anggaran (PA) terhadap kinerja Manajerial (KM) telah diteliti 6 orang tetapi hasilnya tidak konsisten, 3 peneliti mengatakan hubungannya positif, 2 peneliti menyatakan negatif dan 1 peneliti menyatakan tidak ada hubungan. Kita dapat memperoleh masalah baru dengen menggunakan teori tertentu kita dapat mengatakan bahwa PA tidak mempengaruhi KM secara langsung sehingga ada variabel baru yang dapat dijadikan mediator atau moderator. Penelitian yang bertujuan eksplanatori umumnya bersifat empiris dan bukan eskperimen serta menggunakan metode survey untuk mengumpulkan datanya.


Prediksi

Penelitian prediksi bertujuan melihat pengaruh kausalitas atau sebab-akibat hubungan antar variabel. Misalkan apakah training itu menyebabkan kinerja meningkat. Kita tau bahwa penyebab kinerja meningkat dapat diakibatkan oleh banyak hal tingkat pendidikan, jabatan dan umur. Jadi metode penelitian yang tepat adalah menggunakan eksperimen, dimana peneliti dapat mengontrol efek pendidikan, jabatan dan umur agar tidak berpengaruh terhadap kinerja dan hanya training saja sebagai penyebab kinerja. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan 50 orang pegawai yang sudah disamakan tingkat pendidikannya, jabatan dan umurnya. kemudian secara random 25 orang pegawai yang tidak diberi apa-apa. Setelah itu diuji kinerjanya antara yang diberi training dan tidak diberi training. Peneliti berharap yang diberi training akan lebih tinggi kinerjanya dibandingkan yang tidak diberi training sebagai penyebab dari kenaikan kinerja pegawai. Eksperimen bersifat empiris dan dapat dilakukan di laboratorium (lab experiment) atau di lapangan (field experiment).






Sumber:
Buku Desain Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif

Analisis Fundamental dan Teknikal

Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis rasio Keuangan.
1.         Analisis Ekonomi
   Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental.analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara.analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi. Analisis ekonomi dianggap penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatupasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro.
2.         Analisis Industri
       Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis Industri merupakan tahapan penting Pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda. Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian industri. Menurut Michael Porter (1960), Fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi yang membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.
3.        Analisis Rasio Keuangan
     Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan- persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

Analisis Teknikal
Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas/forex, kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya. Para analis teknikal melakukan penelitian yang mendasar terhadap pola pergerakan harga saham atau komoditas/forex/index yang berulang dan dapat diprediksi. Bahkan analisis teknikal bisa juga diartikan sebagai suatu studi utama mengenai harga, termasuk besarnya (volume) dan posisi terbuka (open interest). Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan chartist karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan. Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga saham sama seperti memprediksi pergerakan harga forex/komoditas/index karena para analis hanya melihat faktor grafik dan volume transaksi saja.

Prinsip Dasar Analisis Teknikal
Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :
1.        Market Price Discounts Everything
       Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.
2.       Price Moves in Trend
         Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
3.       History Repeats It Self
      Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.